Monthly Archives: December 2008

Barokallah..

Barokallohu laka wa baroka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khoiir.

Barokallohu laka wa baroka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khoiir.

Ku ucapkan do’a sambil memelukmu. Tak terasa air mata membahasi pipiku. Suka duka telah kita lalui bersama. Kini kau sudah berumah tangga.

Selamat menempuh hidup baru. Bersama cinta sejatimu. Nikmatilah setiap keindahannya. Hadapilah setiap rintangannya.

Kini, kau telah pergi.Meninggalkan kami di sini. Jangan kau hapus kenangan kita.Agar ukhuwah tetap terjaga.

Ingatlah, dengan berumah tangga hidup harus lebih bermakna. Ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya harus semakin bertambah. Sekarang pemimpinmu telah berganti, bukan lagi Umi dan Abi. Taatilah ia, selama menaati Allah dan Rasul-Nya.

Jika engkau begitu disertai berbuat baik pada Umi dan Abi. Aku do’akan semoga engkau masuk surga.

Leave a comment

Filed under Catatan Harian

Angka taksiran bukan Angka Penting

Setelah ada revisi dari Mas Febdian Rusydi, al-hamdulillah saya mendapat satu pernyataan yang sangat gamblang mengenai angka penting, terutama kaitannya dengan angka taksiran pada pengukuran.

Selama ini, saya memahami bahwa angka penting adalah semua angka hasil dari pengukuran, yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Namun, ternyata, menurut Mas Febdian Rusydi: Angka taksiran bukan angka penting.

Tentu saja, pernyataan beliau ini bertentangan dengan pemahaman saya sebelumnya, juga dengan pemahaman sebagian para penulis buku fisika tingkat SMA. Jadi saya harus belajar lagi dari berbagai sumber untuk mendapat sebuah kesimpulan yang sangat memuaskan.

Untuk Mas Feb, Jazakallah atas ilmunya.

Leave a comment

Filed under Fisika

Tulisan Febdian Rusydi tentang Angka Penting

Kemarin, Rabu, 17 Desember 2008 saya susun soal buat remedial tes fisika kelas X. Sebelum dibagikan ke siswa, seperti biasa saya minta soal tersebut dikoreksi oleh seseorang yang saya percayai keilmuannya, Asisten Fisika, Pa Agus Sahrudin namanya. Saya sangat senang dikoreksi oleh beliau, karena tidak hanya mengoreksi kontennya saja tetapi dari kata, kalimat, satuan dan yang lainnya tak pernah ketinggalan dia koreksi. Ia memang teliti. cocok jadi fisikawan.

Alhamdulillah setelah dikoreksi, secara keseluruhan semuanya OK. Namun, ada satu soal yang mengundang perdebatan, yaitu mengenai pengukuran dan angka penting.

Menurut soal, diketahui sebuah benda diukur oleh Jangka Sorong yang memiliki ketelitian 0,005 cm. Skala utama menunjukkan angka 4 sedangkan skala terkecilnya menunjukkan angka 45 tepat. Dari hasil pengukuran tersebut, maka ditulis (4,0450 ± 0,0025) cm, bukan (4,045 ± 0,0025) cm karena jumlah digitnya harus sama dengan ketidakpastiannya. Permasalahannya adalah angka nol yang ditambahkan di belakang angka 5 tersebut termasuk angka penting atau bukan?.

Saya bersikukuh bahwa angka nol tersebut adalah angka penting dikarenakan angka tersebut merupakan angka taksiran, namun beliau bersikukuh bahwa itu bukan angka penting, karena angka taksirannya adalah angka 5 bukan angka nol, adapun angka nol tersebut merupakan tambahan supaya penulisannya benar.

Setelah berdiskusi cukup alot dengan argumennya masing-masing, kami menghentikan diskusi dikarenakan ada pekerjaan lain yang berbeda di tempat yang berbeda.

Kemudian, saya coba bertanya kepada para guru fisika senior yang ada di lingkungan sekolah. Namun, tetap belum ada yang memuaskan bagi saya. Salah seorang guru menyebut bahwa angka nol tersebut adalah angka penting karena termasuk hasil pengukuran. Guru lainnya angkat tangan dan akan belajar lagi tentang itu.

Setelah belum menemukan jawaban yang cukup memuaskan, Saya teringat Mas Febdian di www. febdian.net. dan saya menanyakan kepada beliau mengenai konsep angka penting.

Berikut tulisan beliau sebagai respon dari pertanyaan saya. (Jazakallah)

Angka penting, atau significant figure, adalah sejenis konvensi, atau perjanjian, penulisan bilangan hasil dari pengukuran. Konvensi ini menjadi penting dalam sains (tidak hanya Fisika) karena salah satu ciri dari sains adalah dapat diukur.

Lantas, kenapa angka penting diberikan dalam pelajaran Fisika? Ini mungkin karena dalam sejarahnya Fisika adalah ilmu yang langsung berkenaan dengan pengukuran (measurement), sedikit berbeda dengan saudara tuanya astronomi dan kimia yang berlandaskan pada pengamatan (observation).

Setiap pengukuran menghasilkan dua angka: angka pasti dan angka takpasti. Angka pasti adalah angka yang diberikan oleh alat ukur sesuai dengan ketelitiannya (biasa disebut dengan nilai skala terkecil, nst). Angka takpasti — dalam ilmu pengukuran disebut error atau uncertainty — adalah ketidakpastian karena keterbatasan alat ukur. Tidak ada dan tidak mungkin ada di dunia ini ada alat ukur yang tidak memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, setiap pengukuran harus menghasilkan ketidakpastian.

Derajat ketidakpastian tergambar dalam jumlah digit yang kita pakai dalam penulisan hasil pengukuran. Misalnya, kita nyatakan panjang sebuah pensil adalah 2,0 cm, yang kita maksudkan adalah panjang pensil itu di antara 1,95 dan 2,05 cm. Jika kita ingin menyatakan panjangpensil itu adalah 2,00 cm, maka yang kita maksud adalah panjang pensil itu di antara 1,995 dan 2,005 cm.

Pada kasus pertama, panjang pensil 2,0 cm, terdapat dua angka pasti dipakai untuk mendeskripsikan panjang pensil. Sedangkan pada kasus ke dua, panjang pensil 2,00 cm, terdapat tiga angka pasti. Jika kita menyatakan luas sehelai bidang adalah 5003 cm2, kita menggunakan empat angka pasti, di mana luas bidang itu sesungguhnya berada di antara 5002,5 dan 5003,5 cm2.

Dengan teknik tertentu, kita dapat mengukur massa planet Bumi. Hasilnya adalah 5.980.000.000.000.000.000.000.000 kg. Apakah angka pastinya 25 buah? Tentu saja kita tidak memiliki alat ukur massa dengan ketelitian begitu tinggi. Dari penulisan di atas, dapat kita simpulkan alat ukur kita memberikan tiga angka pertama, sisanya adalah ketidakpastian! Sehingga, massa planet Bumi kita tulis dalam notasi ilmiah,

m = 5,98 times 10^{24} ; text{kg}.

Begitu juga saat mengukur massa sebuah debu, misalnya 0,00043 g. Angka pasti yang dipakai adalah dua buah, yaitu 4 dan 3. Penulisan dengan notasi ilmiah memberikan angka 4,3 x 10-4 g. Hanya perlu diingat, kalau ternyata kita tahu persis angka pasti hasil pengukuran adalah 1, maka kita tulis massanya adalah 4 x 10-4 g — dengan cara yang sama untuk massa planet Bumi adalah 6,0 x 1024 kg untuk pengukuran yang menghasilkan dua buah angka pasti.

Angka nol memang selalu memberikan masalah dalam penentuan angka pasti, tapi jika kita memahami prinsip angka pasti dari filosofi pengukuran tidak akan ditemui masalah. Angka pasti terkait dengan ketelitian alat ukur kita. Tapi, jika ingin jalan pintas, aman untuk mengatakan:

  1. Semua angka bukan nol adalah angka pasti.
  2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka pasti.
  3. Angka nol yang terletak di belakang atau di depan angka bukan nol, harus merujuk pada alat ukurnya.

Semoga Bung Agus Rustandi puas dengan tulisan ini.

Bahan pengayaan

Pada contoh-contoh pengukuran panjang pensil di atas, rentang ± 0,5 cm adalah ketidakpastian pengukuran. Perjanjian dalam ilmu pengukuran adalah rentang ketidakpastian adalah sama dengan setengah dari nst alat ukur tersebut — sehingga nst alat ukur yang kita pakai adalah 1 cm.

Konvensi penulisan hasil pengukuran, x, dinyatakan sebagai

x = <x> pm sigma ,

di mana <x> adalah nilai rata-rata pengukuran dan sigma adalah ketidakpastian. Pada pengkuran yang dilakukan berulang antara 3 sampai dengan 29 kali, sigma adalah sama dengan ½ nst, sedangkan pengukuran berulang lebih dari 30 kali, sigma adalah simpangan baku (atau standard deviation) dari distribusi hasil pengukuran — ini sudah masuk ranah statistik.

Jumlah digit <x> harus sama dengan jumlah digit sigma. Penulisan 5,0 ± 0,05 adalah salah; yang benar adalah 5,00 ± 0,05 atau 5,0 ± 0,1. Pada 5,00 ± 0,05, ada dua buah angka pasti, yaitu 5 dan 0; 0 terakir adalah angka takpasti yang memiliki rentang ± 0,05.

sampai di sini tulisan beliau.

Dari peristiwa ini ada beberapa hikmah yang bisa saya ambil sebagai pelajaran, diantaranya:

1. Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki.

2. Menuntut ilmu adalah keharusan hingga akhir hayat.

Semoga kita tidak merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki saat ini. Benar sekali Sabda Nabi Muhammad SAW bahwa menuntut ilmu itu adalah wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan mulai dari kecil hingga akhir hayat kita.

3 Comments

Filed under Fisika

Insya Allah, Pasti menang

Wa Qul Jaa al-haqqo wa zahaqol bathil…

Demikian Firman Allah dalam Al-Quran. Katakan: kebenaran akan datang dan kebathilan akan hancur.. kira-kira begitu artinya.

Peristiwa pelemparan sepasang sepatu oleh wartawan iraq terhadap Bush merupakan tanda nyata dari kebencian seorang warga iraq terhadap Bush. Hal itu merupakan penghinaan telak bagi Bush dan Pemerintahan Amerika umumnya.

Bagaimana tidak, sama-sama kita tahu, Amerika telah meluluhlantahkan negeri seribu satu malam tersebut dengan dalih adanya senjata pemusnah massal, padahal tuduhan tersebut tidak terbukti sama sekali.

Hingga tadi pagi, dikabarkan simpatik dan dukungan dari berbagai kalangan terhadap si pelempar sepatu terus bergulir. bukannya cemoohan dan kutukan namun simpatik dan dukungan. luar biasa. pembuktian bahwa Bush dan Pemerintahan Amerika sudah tidak disegani lagi.

Kebenaran telah tiba, kebathilan pasti hancur.

Dinasti Bush akan segera berakhir, entah siapa lagi yang akan muncul setelahnya. Namun,  pasti kebenaran akan selalu menang dan kebathilan akan selalu kalah. Insya Allah …

Leave a comment

Filed under Islam

Bagi yang suka fisika

Ketika sedang asyik-asyiknya ngedesain blog ini, salah seorang guru fisika (teman saya) yang sudah siap masuk kelas, menanyakan sesuatu yang ada di naskah try out. Tentu saja soal fisika yang ada kunci tanpa pembahasannya. rupanya beliau hendak membahas soal try out di kelas nanti.

Ada 4 pertanyaan yang beliau ajukan:

1.Banyaknya vektor yang tidak sebidang yang menghasilkan resultan nol, paling sedikit adalah …

2. Seseorang berenang dengan laju konstan menyebrangi sungai yang lebarnya 100 m dan berarus konstan. Saat ia berenang tegak lurus arah arus, ia akan sampai di seberang 50 m ke arah hilir dari tempat semula. Agar ia dapat tepat sampai di seberang tempat semula, maka ia harus berenang dengan arah ke hulu membentuk sudut … dengan tepian sungai.

3. Sebuah keping persegi panjang yang panjangnya P dan lebarnya L serta massanya m, mula-mula tergeletak pada lantai datar dengan bagian panjang sejajar lantai. Usaha untuk mendirikan keping agar lebarnya sejajar lantai adalah …

4. (ibu gurunya keburu masuk kelas, belum sempat saya tulis)

Di dalam hati saya merasa mampu untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Namun, saya pikir butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. (ga bisa kaleee.. he..he..) dan itulah kebiasaan buruk saya. Saya suka menyimpan soal dan menyelesaikan sendirian.

Selagi saya mencari jawabannya di rumah nanti… saya postingkan soal -soal tersebut dengan harapan barangkali ada yang mau dan mampu membantu saya dan ibu guru teman saya tersebut. Siapa mau coba?

Leave a comment

Filed under Fisika

Maaf ya…

30/11/2008 19:23

Ushain, dlm bulan sptmbr ni…

saya ga ngerti, apa maksudnya? bulan september lagi. saya tidak membalasnya, mungkin salah sambung kata hati saya.

01/12/2008 11:08

Sy sarankn, dlm minggu ini km hrs, jaga kesehatn ya, makan yg bnyk, biar gemuk & sehat, aku gak mau loh pd waktunya nanti km skt dan kurus, klu kamu gemuk&(…..)

saya masih tetep ga ngerti, apa maksud Iwan sms ke saya seperti ini. Saya coba ingat-ingat barangkali mengenai bulu tangkis, tapi rasanya ga nyambung. mmh.. Mungkin Iwan ngasih perhatian buat temannya (bukan saya) yang kurus dan tak mau makan.

kali ini Saya bales sms:

apa maksudnya ini? saya ga ngerti, Iwan ngobrol dengan siapa?

sengaja saya sebut namanya supaya dia inget bahwa saya adalah Agus, bukan temannya yang kurus itu. DIa malah sms lagi

cieeuh, belagu amat cih loh, siapkan aja masih ada wkt kop, seminggu lg.

saya semakin ga ngerti, apalagi dengan bahasanya yang tidak biasanya.. saya sms lagi dengan penuh rasa kesal,:

Saya ngacung yeuh teu ngarti! Lieur ngobrol jeung didinya mah!

Baca dgn seksama, lamun masih keneh t hrtos tanyaken k pak munif, bc nu kitu war tengarti, telmi amat cih loh,

balas Iwan.

kok nyuruh saya ke Pa Munif, berarti dia ga salah sambung. saya penasaran. segera saya tanyakan ke pa munif yang alhamdulillah sedang duduk ngobrol dengan kang indra setelah sholat dzuhur berjamaah.

Dengan tenangnya mas munif, membuka sms pertama Iwan tanggal 30/11/2008 19:23

Ushain, dlm bulan sptmbr ni…

jga kshtan km & byj mkn y?

q g mw pd wktny nnt km -krus-ngk brtenga& -skt2n

Tnd syg dr:

“PANITIA QURBAN ‘2009” He.. he…

Tanpa dijelaskan Pa Munif saya langsung ngerti. satu kosong kata Pa Munif. Agus dah dikerjain Iwan. he…he… .

Saya pergi dengan rasa malu, saya dah ketipu, saya dah marah-marah, kesel. gara-gara saya kurang teliti, buru-buru baca sms. saya pikir sms pertama Iwan tidak ada kelanjutannya, ternyata masih banyak kalimat di bawahnya, sengaja mungkin Iwan kosongkan beberapa baris antar kalimat.. coba jika saya tenang membacanya dan sampai tuntas melihat k bawah… mungkin saya tidak perlu marah-marah dan berfikiran macam-macam.

Walau Iwan salah nyebut bulan tapi saya faham Iwan hendak mengingatkan saya akan idul qurban.

Iwan mohon maaf ya…

Pelajaran penting: Baca sms harus sampai tuntas.

Leave a comment

Filed under Catatan Harian

Dinamika dan Hukum Newton

Dinamika merupakan ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya, bagian dari mekanika. Beda halnya dengan kinematika, walaupun sama-sama bagian dari mekanika, tapi kinematika tidak meninjau penyebab benda tersebut bergerak.

Apa yang menyebabkan benda itu berubah keadaannya? dari diam menjadi bergerak, dari gerak pelan menjadi cepat, atau sebaliknya? Jawabannya adalah gaya. Gaya lah yang menyebabkan suatu benda berubah keadaannya, misalnya bola yang diam ketika diberi gaya berupa tendangan, maka bola tersebut berubah dari diam menjadi bergerak. begitu juga ketika bola tersebut bergerak menuju gawang, sang kiper memberikan gaya terhadap bola tersebut sehingga bola tersebut berubah arah/belok.

Lalu ada gaya apa saja yang sering muncul pada pembahasan dinamika dan hukum newton ini? diantaranya adalah:

1. Gaya Berat

Sehari-hari kita sering menyebut kata berat. misalnya, “Tas kamu kok berat sekali, bawa batu ya! Bukan saya bawa buku fisika, buku fisika kan berat”. atau seorang pedagang berkata: “setelah ditimbang, beras ini beratnya 25 kg”.

Di dalam fisika, ada satu besaran yang tepat untuk mengganti istilah berat yang diucapkan oleh siswa dan pedagang di atas. yaitu massa. Menurut ilmu fisika massa dan berat adalah dua besaran yang sangat berbeda dan mengandung makna yang berbeda pula.

Massa menyatakan kandungan zat dari suatu benda, merupakan besaran skalar. Sedangkan, berat adalah gaya pada sebuah benda akibat adanya gaya gravitasi, merupakan besaran vektor. Massa sebuah apel di Bumi dan di Bulan adalah sama tidak berubah. sedangkan berat apel di Bumi dan di Bulan adalah beda tergantung dari percepatan gravitasinya.

Karena Berat adalah besaran vektor maka selalu mempunyai nilai dan arah. Arah Berat adalah menuju pusat gravitasi, yakni pusat bumi. atau saat ini arahnya ke bawah. sedangkan besarnya di rumuskan dengan persamaan:

W = m.g;

dengan W adalah Gaya Berat dari Weight , m adalah massa dari mass dan g adalah percepatan gravitasi. Berat memiliki satuan Newton atau kg.m/s^2.

gaya-gaya pada sebuah balok yang sedang bergerak

gaya-gaya pada sebuah balok yang sedang bergerak ke kanan

Gaya berat lambangnya (diberi simbol) w menuju ke bawah (pusat bumi).

2. Gaya Normal.

…………………………………………………………………………… insya Allah di sambung nanti ya..

1 Comment

Filed under Fisika